Akhir-akhir ini negeri kita tercinta ini sering dilanda bencana alam,mulai dari gempa bumi,gunung meletus,tanah longsor banjir bandang,tsunami dan lain-lainya. Bencana akan membawa kehancuran dimana-aman.
Bencana alam selain kehendak dari Tuhan untuk menguji kadar keimanan manusia,bencana alam juga timbul karena ulah tangan-tangan manusi itu sendiri yang enggan bersahabat dengan alam yang pada akhirnya akan terjadi murkanya alam.
baca juga:puisi nyanyian hati
Hanya karena ulah segelintir orang yang mengumbar nafsu serakahnya untuk menguasai kekayaan alam untuk dinikmati sendiri misalnya dengan menebang pohon atau menggunduli hutan yang mengakibatkan terjadinya banjir bandang yang dapat mengakibatkan tanah longsor dan banjir bandang menerjang suatu kawasan. Akibatnya banyak harta benda akan hilang dan musnah di telan bencana,tak jarang juga jiwa manusia tak berdosa ikut serta.
Dunia seisinya hanyalah titipan dari Tuhan untuk di rawat,di jaga dan di manfaatkan untuk kemakmuran seluruh umat manusia,bukan hanya untuk segelintir orang saja. Tetapi keserakahanlah yang ada dan dapat menimbulkan bencana.
Disini kami menulis beberapa puisi yang bertema alam untuk mengingatkan kita semua untuk selalu menjaga alam supaya bisa hidup damai berdampingan.
TITIPANE GUSTI MOHO KUOSO
mendung nggantung ing angkoso
gludug jejoderan ngebaki jagadroyo
ngeterne udan riwis-riwis
nelesi lemah sing podo nelo
udan minongko berkah
nanging biso dadi musibah
gumantung lelakone manungso
anggone njogo bumi pertiwi
alam donyo ciptone sing Moho Kuwoso
manungso mung di titipi njogo
kanggo bekel urip ing alam ndonyo
nanging mergo kaserakahane manungso
alam jagadroyo di rusak saben dino
banjir ono ing ngendi-endi
lemah bengkah ngrusak omah
kabeh nyalahne kahanan
ora sadar yen iku wohing pakarti
TAHUN ANYAR
gede cilik tuwo enom
ngenteni tahun e ganti
sworo trompet ngebaki kuping
cumlorote kembang api maneko warno
sing ngebaki jagad donyo iki
minongko pratondo tahune wis ganti
kabeh manungso podho suko-suko
lali awak sayah lan loro
kanggo methuk tahun anyar
nanging ojo nganti leno
pesta cukup mung sedhelo
nglakoni tahun anyar luwih dowo
luwih becik tahun anyar
di kebaki dongo pamuji
supoyo urip mulyo ing tembe mburi
HANYA LAYANG-LAYANG
kau bawa angin saat kau datang
kau hembuskan dengan tenang
tak berfikir panjang
ku raut buluh ku siapkan benang
ku jadikan layang-layang
ku berharap kan kau bawa aku terbang
melayang menjelajah awang-awang
tinggi ingin ku raih bintang
ku mainkan benang menjaganya tetap terbang
ketika angin bertiup kencang ku tertawa riang
melupakan hati meriang
saat layang-layang ku semakin tinggi
tapi angin milih berhenti
aku tak mengerti apa yang terjadi
layang-layangku kini terlanjur tinggi
kini terbang melayang tanpa kendali
ku slalu bertanya dalam hati
di manakah engkau saat ini
kau tinggalkan aku dan memilih sembunyi
tanpa hembusan mu layang-layangku tak ada arti
akankah berakhir hanya menjadi layang-layang usang
Kepada siapa saja entah itu sesama manusia atau alam jika kita bisa hidup rukun berdampingan akan saling mendapat manfaat dan kedamain,tetapi jika ada salah satu yang memusuhi maka bencana yang akan di dapatkanya. kunjungi juga Blog puisi dan geguritan untuk mendapat puisi-puisi lainya atau kunjungi Humor dan Cerita Lucu untuk bisa rileks sejenak dengan canda dan tawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar