Kamis, 01 Januari 2015

Kumpulan Puisi dan Geguritan dengan Tema Alam

Akhir-akhir ini negeri kita tercinta ini sering dilanda bencana alam,mulai dari gempa bumi,gunung meletus,tanah longsor banjir bandang,tsunami dan lain-lainya. Bencana akan membawa kehancuran dimana-aman.



Bencana alam selain kehendak dari Tuhan untuk menguji kadar keimanan manusia,bencana alam juga timbul karena ulah tangan-tangan manusi itu sendiri yang enggan bersahabat dengan alam yang pada akhirnya akan terjadi murkanya alam.


Hanya karena ulah segelintir orang yang mengumbar nafsu serakahnya untuk menguasai kekayaan alam untuk dinikmati sendiri misalnya dengan menebang pohon atau menggunduli hutan yang mengakibatkan terjadinya banjir bandang yang dapat mengakibatkan tanah longsor dan banjir bandang menerjang suatu kawasan. Akibatnya banyak harta benda akan hilang dan musnah di telan bencana,tak jarang juga jiwa manusia tak berdosa ikut serta.

Dunia seisinya hanyalah titipan dari Tuhan untuk di rawat,di jaga dan di manfaatkan untuk kemakmuran seluruh umat manusia,bukan hanya untuk segelintir orang saja. Tetapi keserakahanlah yang ada dan dapat menimbulkan bencana.

Disini kami menulis beberapa puisi yang bertema alam untuk mengingatkan kita semua untuk selalu menjaga alam supaya bisa hidup damai berdampingan.



TITIPANE GUSTI MOHO KUOSO


mendung nggantung ing angkoso

gludug jejoderan ngebaki jagadroyo

ngeterne udan riwis-riwis

nelesi lemah sing podo nelo

udan minongko berkah

nanging biso dadi musibah

gumantung lelakone manungso

anggone njogo bumi pertiwi

alam donyo ciptone sing Moho Kuwoso

manungso mung di titipi njogo

kanggo bekel urip ing alam ndonyo

nanging mergo kaserakahane manungso

alam jagadroyo di rusak saben dino

banjir ono ing ngendi-endi

lemah bengkah ngrusak omah

kabeh nyalahne kahanan

ora sadar yen iku wohing pakarti



TAHUN ANYAR


gede cilik tuwo enom

ngenteni tahun e ganti

sworo trompet ngebaki kuping

cumlorote kembang api maneko warno

sing ngebaki jagad donyo iki

minongko pratondo tahune wis ganti

kabeh manungso podho suko-suko

lali awak sayah lan loro

kanggo methuk tahun anyar

nanging ojo nganti leno

pesta cukup mung sedhelo

nglakoni tahun anyar luwih dowo

luwih becik tahun anyar

di kebaki dongo pamuji

supoyo urip mulyo ing tembe mburi



HANYA LAYANG-LAYANG


kau bawa angin saat kau datang

kau hembuskan dengan tenang

tak berfikir panjang

ku raut buluh ku siapkan benang

ku jadikan layang-layang

ku berharap kan kau bawa aku terbang

melayang menjelajah awang-awang

tinggi ingin ku raih bintang 

ku mainkan benang menjaganya tetap terbang

ketika angin bertiup kencang ku tertawa riang 

melupakan hati meriang

saat layang-layang ku semakin tinggi

tapi angin milih berhenti

aku tak mengerti apa yang terjadi

layang-layangku kini terlanjur tinggi

kini terbang melayang tanpa kendali

ku slalu bertanya dalam hati

di manakah engkau saat ini

kau tinggalkan aku dan memilih sembunyi

tanpa hembusan mu layang-layangku tak ada arti

akankah berakhir hanya menjadi layang-layang usang


Kepada siapa saja entah itu sesama manusia atau alam jika kita bisa hidup rukun berdampingan akan saling mendapat manfaat dan kedamain,tetapi jika ada salah satu yang memusuhi maka bencana yang akan di dapatkanya. kunjungi juga Blog puisi dan geguritan untuk mendapat puisi-puisi lainya atau kunjungi Humor dan Cerita Lucu untuk bisa rileks sejenak dengan canda dan tawa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar